Kota, Korsum
Untuk memenuhi kebutuhan
jumlah tempat tidur bagi pasien rawat inap, dua buah Rumah Sakit Umum Tipe C
milik swasta akan dibangun di Kabupaten Sumedang. Ground Breaking atau peletakan batu pertama pembangunan kedua rumah
sakit tersebut dilakukan Bupati Sumedang H. Eka Setiawan, Senin (14/11).
Yang pertama adalah
Rumah Sakit Sumedang Medical Centre (SMC) yang terletak di Lingkungan Tegal
Sari, Kelurahan Kota Kaler, Kecamatan Sumedang Utara. Pembangunan rumah sakit
ini atas inisiatif Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Sumedang. Sedangkan
pengelolaannya berada di bawah PT. Mitra Medica Sejahtera.
Ketua IDI Cabang
Sumedang, dr. H. Hilman Taufik WS menyampaikan, latar belakang didirikannya
rumah sakit ini sebagai keprihatinan IDI Cabang Sumedang atas tidak idealnya
kapasitas bed atau tempat tidur rumah
sakit dengan jumlah penduduk Sumedang.
“Rasio ideal
kebutuhan bed dengan penduduk
berdasarkan standar WHO adalah 1:1000. Jadi, penduduk Sumedang yang mencapai
sekitar 1,2 juta jiwa membutuhkan sekitar 1.200 tempat tidur. Sementara di RSUD
saat ini hanya ada 400 tempat tidur, RS Pakuwon 100 tempat tidur, dan RS
Harapan Keluarga 40 tempat tidur. Jadi masih kurang sekitar 660 tempat tidur,”
ujarnya.
Dikatakan Hilman,
RS SMC dibangun di atas tanah 13.640 m² dengan luas bangunan 9.000 m² dan
direncanakan mulai beroperasi pada tahun 2018. “Rencananya dibangun 3 lantai
dengan kapasitas 200 tempat tidur. Kami
akan mengoptimalkan rumah sakit ini bisa beroperasi pada 2018,” ucapnya.
Untuk mempercepat
pembangunan yang anggarannya mencapai sekitar Rp 80 miliar lebih, pihaknya akan
menggandeng investor. “Kalau hanya mengandalkan dana yang ada dari anggota IDI
saja, akan sangat sulit. Sekarang juga baru ada sepersepuluhnya saja, makanya kita
akan undang investor,” tuturnya.
Sementara lokasi
rumah sakit yang kedua terletak di Dusun Cicelot Desa Mandalaherang Kecamatan
Cimalaka, yang diprakarsai dan dikelola oleh PT. AKIS AJB Makmur pimpinan dr. H
Udin. Rumah sakit tersebut dibangun di atas tanah seluas 8.000 m² dan
rencananya akan dibangun 6 lantai dengan 200 tempat tidur pasien serta
diperkirakan selesai pada Tahun 2018.
Sebagaimana RS SMC,
latar belakang pembangunan rumah sakit dengan nama RS Cimalaka tersebut untuk
membantu Pemkab Sumedang dalam penyediaan fasilitas kesehatan berupa rumah
sakit. “Kami ingin membantu pemerintah di bidang layanan kesehatan, khususnya
untuk pemenuhan tempat tidur yang masih kurang. Alhamdulillah, proposal kami disetujui oleh Bupati,” ujar dr. H.
Udin.
Bupati H. Eka
Setiawan sangat mengapresiasi positif kehadiran kedua rumah sakit tersebut yang
melengkapi fasilitas kesehatan yang ada. “Terima kasih dan penghargaan yang
tinggi kami sampaikan kepada semua pihak yang telah memprakarsai dibangunnya
dua rumah sakit ini. Kehadiran keduanya akan memenuhi kebutuhan akan layanan kesehatan,
khususnya rawat inap,” ujarnya.
Bupati juga
berharap agar kedua rumah sakit tersebut selesai sesuai jadwal dengan didukung
oleh warga sekitar dan masyarakat Kecamatan Cimalaka. “Mudah-mudahan semuanya
bisa berjalan lancar dan warga masyarakat sekitar bisa mendukung rencana
pembangunan rumah sakit di wilayahnya,” ujar Bupati.
Kedua
peresmian tersebut dihadiri pula oleh Ketua TP PKK Kabupaten Sumedang Hj Hanne
Budhi Eka, Kepala Dinas Kesehatan Retno Ernawati, Forum Koordinasi Pimpinan
Kecamatan, dan tokoh masyarakat setempat.
RSUD Tambah 150 Unit Tempat
Tidur
Seiring dengan
dibangunnya gedung 8 lantai untuk rawat inap dan Intensive Care Unit (ICU), Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten
Sumedang akan mempunyai 150 unit tempat tidur tambahan dari semula 400 unit
menjadi 550 unit.
Direktur RSUD
Sumedang, dr. Hilman Taufik mengatakan, proyek pembangunan gedung yang dimulai
sejak tahun 2015 lalu dengan total biaya Rp 25 miliar berjalan dengan
baik. “Tahap pertama tahun 2015 telah menghabiskan
anggaran sebesar Rp 12 miliar dan tahap kedua tahun 2016 dianggarkan Rp 13
miliar yang didanai dari pajak rokok,” ungkapnya.
Berdasarkan kontrak
dengan PT. Surti Karya Perdana, pembangunan
Tahap II akan selesai pada 12 Desember 2016. “Sampai Minggu Kedua bulan
November 2016 progres pembangunan telah mencapai 94% ,” ujarnya.
Adapun pembangunan
tahap III memerlukan biaya sekitar Rp 25 miliar dan pekerjaannya dimulai awal
Januari 2017. “Proses lelang pembangunan Tahap III direncanakan pada Desember
2016 sehingga per Januari 2017 sudah bisa dimulai pekerjaannya. Mudah-mudahan
bisa selesai pada 22 April 2017 mendatang bertepatan dengan Hari Jadi
Sumedang,” ujar Hilman.
Dikatakan, lantai 1
dan 2 rencananya untuk ruang ICU,
lantai 3 sebagai Stroke Unit, lantai
4 untuk perawatan intensif bayi (Neonathal
Intensive Care Unit/NICU), lantai 5 dan 6 untuk perawatan anak, lantai 7
untuk ruang perawatan utama dan lantai 8 sebagai ruang administrasi. “Sementara
roof top atau lantai paling atas
digunakan untuk taman sebagai tempat rehabilitasi bagi para pasien penderita stroke seperti belajar berjalan atau
latihan lainnya,” terang Hilman.
Sementara Bupati H.
Eka Setiawan mengatakan, gedung 8 lantai RSUD merupakan obsesinya sejak masih
bertugas di Bappeda. Gedung ini akan
menjadi salah satu landmarknya
Sumedang
“Gedung 8 lantai ini
merupakan obsesi saya saat masih bertugas di Bappeda dengan Dirut RSUD. Alhamdulillah
serkarang saya menjadi Bupati sehingga pembangunannya bisa terus didorong.
Inilah kado bagi Sumedang di akhir masa jabatan saya pada 2018 mendatang.
Dengan selesainya pembangunan gedung tersebut nanti, diharapkan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat juga semakin meningkat,” ujarnya.**[Hendra]
0 Komentar