Kota, Korsum
Sebanyak
1.232 peserta ujian kesetaraan paket C (setara SMA) melaksanakan Ujian
Nasional, sabtu- minggu (15-16/4) yang dipusatkan di kampus SMPN 5 dan SMKN 2
Sumedang Jalan angkrek Sumedang.
Peserta
ujian berasal dari 32 Pusat Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM) yang tersebar
di sejumlah kecamatan. "Sebanyak 62 ruang kelas milik dua sekolah
pemerintah, kita gunakan untuk pelaksanaan ujian," kata Kepala Dinas
Pendidikan Kabupaten Sumedang, Sonson Nurikhsan melalui Kepala Bidang PAUD
DIKMAS, Dra Ani Apriani M.M kepada Sumeks disela-sela kegiatan ujian.
Dikatakan,
meskipun di tahun 2017 ini sistem ujian sudah berbasis komputer, namun
pelaksanaan ujian kesetaraan paket C masih berbasis kertas dan pensil (UNKP).
"Mengingat fasilitas untuk pelaksanaan ujian berbasis komputer masih
belum mendukung," ujarnya.
Setiap
ruangan, kata Ani, diawasi dua orang petugas pengawas yang berasal dari sekolah
setempat ditambah perwakilan dari setiap PKBM. Sedangkan waktu
pelaksanaan ujian selama empat hari dalam dua minggu. "Hari sabtu
dan minggu (15-16/4), selang seminggu kemudian, hari sabtu dan minggu
(22-23/4)," sebutnya.
Mata
pelajaran yang diujikan antara lain, untuk kelas program IPS, Bahasa Indonesia,
geografi, matematika, sosiologi, bahasa Inggris, ekonomi dan pendidikan
kewarganegaraan. "Sedangkan untuk ptogram IPA, mata pelajaran Bahasa
Indonesia, kimia, matematika, biologi, bahasa Inggris, fisika serta pendidikan
kewarganegaraan," sambungnya.
Ani
menilai, pelaksanaan ujian kesetaraan paket C tahun 2017, mulai dari persiapan
hingga pelaksanaan minggu pertama, tergolong lancar dan sukses tanpa
menemui kendala, hal itu berkat adanya hubungan sinergitas dari berbagai
komponen, baik pihak penyelenggara PKBM, Dinas Pendidikan serta panitia
termasuk peserta ujian. "Kami berharap, seluruh peserta dapat mengikuti
ujian pada bulan ini. Namun jika ada sesuatu hal yang sifatnya urgen atau
sakit, peserta dapat mengikuti ujian susulan atau gelombang kedua pada bulan
oktober mendatang," tuturnya.
Dari
sekian banyaknya peserta ujian, didominasi usia antara 26 hingga 50 tahun.
"Berbagai kepentingan yang mereka maksud dalam mengikuti ujian
kesetaraan ini, selain menambah ilmu pengetahuan, juga izasah yang akan mereka
miliki, sebagai salah satu persyaratan untuk melamar pekerjaan," tuturnya.
(F. Arif)
0 Komentar