Kota,
Korsum
Anggota DPRD Komisi C
yang juga Ketua Komisi PDIP Dede Suwarman mengaku kecewa terhadap sikap Bupati
Sumedang Eka Setiawan yang tak mau menemui dirinya selaku perwakilan para OTD
Jatigede saat menemui bupati di kantor IPP, Kamis (13/4).
Komisi C dengan OTD lama
menunggu di ruang bupati di lantai 2, tapi
tidak muncul. Saat itu bupati berada di IPP lantai 3, tapi bupati naik
Lif turun ke lantai 1 langsung kabur tak
mau menemuinya. “Padahal sudah dijanjikan bupati melalui suratnya, bahwa Kamis (13/4)
pertemuan dengan kami,” ujar dia.
Namun disaat menunggu
bupati, datang surat pembatalan sepihak oleh bupati yang dibikin seolah
mendadak bahwa pertemuan yang sudah dijadwalkan Kamis (13/4), itu diundur Selasa
(18/4). Seharusnya, surat pembatalan ini dilayang sebelum Kamis sehingga OTD
tidak datang ke IPP.
“Memang surat pembatalan
ini dibikin kemarin Rabu (12/4), tapi masalahnya, surat ini diterima ketika
para OTD sudah datang ke IPP, Kamis (13/4).
Kami kecewa dan menyesalkan sikap bupati, meskipun alasan surat
pembatalannya ada Presiden,. Tapi tentu Presiden datang tidak secara mendadak
ada agenda sebelumnya,” katanya.
Seharusnya, bupati
mencerminkan seorang bapak terhadap rakyatnya.
Sebelum pergi lanjut Dede, terima dulu rakyatnya meski hanya beberapa
menit yang penting menyampaikan bahwa bupati
siap membantu. Jangan asal main kabur
tinggal OTD yang sudah lama menunggu di lantai 2.
“Tidak tahu bupati naik
Lif dari lantai 3 turun ke lantai 1 hingga lewati kami yang berada di lantai 2 sedang
menunggu bupati. Harapan saya selaku wakil rakyat, tolong hargai rakyat OTD
yang datang dari jauh ke IPP ini. Seharusnya bupati itu terima dulu, jangan
main asal kabur,” sebut Dede tampak kecewa.
Koordinator OTD, Jaya Albani,
ditempat yang sama mengatakan, sesuai suratnya bahwa bupati akan terima
pertemuan OTD pada Kamis (13/4). Tapi OTD harus menelan kekecewaan karena
berlama-lama menunggu bupati, secara
mendadak datang surat pembatalan pertemuan dengan alasan diundur hingga Selasa
(18/4).
OTD menuntut penyelesaian
dampak yang belum diselesaikan. Seperti komplen salah ukuran dan kelas tanah,
tertukar nama. Masalah yang harus diselesaikan itu berdasarkan usulan bupati
kepada Kementrian PU yang ditandatangi kepala BBWS Cimanuk-Cisanggarung. OTD datang
ke IPP sudah dijanjikan bupati.
“Saya baru terima surat
perubahan jadwal pertemuan ini setelah kami datang ke IPP. Seharusnya bupati sampaikan
dulu ke OTD bahwa ada perubahan jadwal pertemuan. Tapi ini tidak, padahal kami
sudah lama menunggu di kantornya, tapi
bupati langsung kabur seolah menghindar kedatangan OTD,” katanya.
Setelah diketahui bupati
itu sudah menghilang, anggota Komisi C
didampingi sejumlah wartawan mengelilingi kantor IPP. Hampir tiap ruang
dari mulai Sekda hingga para asisten. Namun tak satupun pejabat itu berada di
kantornya.**[yf saefudin]
0 Komentar