Kota, Korsum
Aura Hari Jadi Sumedang (HJS) sekarang sudah tidak seperti dulu
lagi. Tiga tahun belakangan ini kharisma HJS sudah memudar, sudah mulai
kehilangan ruh sebagai peristiwa bersejarah berdirinya Kabupaten Sumedang.
Hal itu terlihat saat DPRD Sumedang menggelar Sidang Paripurna
Istimewa Hari Jadi Sumedang ke-439, Sabtu (22/4) di Gedung Negara Sumedang.
Sejak upacara adat mapag Bupati dan Ketua DPRD Sumedang, tak banyak masyarakat
yang menyaksikan. Bahkan ketika sidang paripurna sudah dimulai, tampak satu
persatu masyarakat yang hadir mulai meninggalkan Gedung Negara. Ternyata, bukan
hanya masyarakat, tetapi para pejabat pun turut ngalaleos.
Dari sekitar 500an kursi yang disediakan panitia di halaman Gedung
Negara, yang terisi hanya tak lebih dari seratus orang. Padahal panitia sudah
menyebarkan sebanyak 850 lembar undangan. Yang tersisa hanya beberapa pejabat
eselon III, Camat dan beberapa Kepala Desa yang masih setia mengikuti sidang
paripurna hingga akhir.
Menanggapi kejadian ini, anggota Komisi A DPRD dari Frkasi Golkar,
Jajang Heryana sangat menyayangkan sekali masyarakat Sumedang, terutama para
pejabatnya sudah tidak peduli lagi terhadap HJS.
Jajang mengatakan, ini menjadi peringatan dan harus menjadi
catatan bagi Bupati dan jajaran pemerintah daerah, seharusnya tidak boleh ada
kejadian macam begini dalam momen-momen bersejarahseperti ini.
“Ya tentunya saya kecewa dengan keadaan seperti ini. Untuk
pemerintah daerah, saya berharap birokrasi agar kompak lah, jangan main
politi-polikan dulu,” ujarnya usai sidang paripurna.
Jajang punya keyakinan, hal ini dampak dari situasi politik
menjelang pilkada 2018. “Sok we tingali,
kepala desa didorong kesana kemari, birokrat juga didorong kesana kemari dengan
kepentingan politik. Kalau pun mau main politik dari sekarang, ya mundur lah
dari sekarang. Gentle, ulah lebar ku
jabatan,” tegasnya.
Anggota dewan dari PAN, Dudi Supardi pun mengatakan hal yang sama.
Bukan saja kepala desa dan pejabat birokrat, tapi anggota dewan juga banyak
yang tidak hadir. Menurutnya, pada intinya sekarang suhu politik mulai memanas
jadi berpengaruh terhadap tatanan birokrasi.
“Seharusnya kita sebagai warga sumedang merasa bangga HJS ini
sebagai titil tolak pemberangkatan pembangunan Sumedang. Bagaimana mau
menyatukan semua komponen kalau dari dalam birokrasi pemerintahan nya juga
seperti ini,” tandas Dudi.
Sementara Ketua DPRD Sumedang, Irwansyah Putra menyebutkan, ketidak
hadiran mereka itu mungkin karena ada kegiatan lain yang tidak bisa
ditinggalkan, bukan menganggap HJS tidak penting. “Saya sih husnudzon saja. Kalaupun yang hadir tadi cuman sedikit, ya alhamdulillah saja,
toh segitu juga masih keneh aya nu paduli
kepada hari jadi Sumedang,” pungkas Irwansyah.**[Hendra]
0 Komentar