Kota, Korsum
Masyarakat Ekonomi Syariah
(MES) Kabupaten Sumedang mendorong agar aktivitas perekonomian di Sumedang
berbasis syariah. Hal ini sejalan dengan visi misi Sumedang Senyum Manis
(Sejahtera, Nyunda, Maju, Mandiri, dan Agamis).
Ketua MES Sumedang, Agus
Hermawan mengatakan, hal itu bisa diwujudkan karena saat ini di Sumedang sudah
ada perbankan syariah, asuransi syariah, dan 20 BMT (Baitul Mall wa Tamwil)
atau lembaga keuangan Islam mikro/koperasi syariah.
"Kalau bisa semua
aktivitas perekonomian itu berbasis syariah. Minimalnya ada niat dulu,"
ujarnya Jumat, di lingkungan islamic centre
(13/4)
Selain itu, dia berharap, ke
depan, di Sumedang juga bisa hadir konsep wisata syariah seperti di daerah
lain. "Dari sisi gerakan ekonomi syariah sudah sejak 1995. Tapi baru sekarang diwadahi secara kelembagaan. Kami
berharap gerakan ekonomi syariah lebih kuat mengakar dalam kehidupan masyarakat
Sumedang," tuturnya.
Senada, Ketua Dewan Pembina
MES Sumedang Atje Arifin Abdullah mengatakan, ekonomi syariah bisa jadi
alternatif untuk menekan angka kesenjangan. Agar tidak lagi yang miskin tambah
miskin, yang kaya tambah kaya.
"Di sinilah tugas MES
berperan mengkaji bagaimana menekan angka kesenjangan agar tidak terlalu jauh.
Agar masyarakat miskin bisa keluar dari garis kemiskinan," sebutnya.
Sementara, Sekretaris Umum Pengurus MES Jawa Barat, Hasan mengatakan,
permasalahan riba merupakan musuh perekonomian secara global termasuk
Indonesia. Sehingga diharapkan, kehadiran MES bisa jadi alternatif solusi untuk
mengedukasi masyarakat agar beraktivitas ekonomi secara syariah.
"MES sudah ada di 12
kabupaten/kota di Jawa Barat termasuk Kabupaten Sumedang. MES bisa mendorong
perekonomian syariah tidak hanya terkonsentrasi pada perbankan. Melainkan bisa
menembus batasnya seperti hotel syariah di Bandung, juga halal tourism seperti
Aceh, NTB, dan Padang," katanya. [F. Arif]
0 Komentar