Kota,
Korum
Berdasarkan sejarah,
RSUD Sumedang sudah berkiprah sejak masa perjuangan Republik Indonesia. Namun demikian,
keluarga besar RSUD menyepakati bahwa tanggal 1 April 2009
sebagai momentum titik balik lahirnya RSUD Sumedang.
“Mudah-mudahan
kedepannya, rumah sakit ini bisa lebih baik lagi dan lebih modern. Kita juga
melakukan perbaikan infrastruktur, sistem informasi serta akan memperbantukan
tenaga-tenaga ahli dari RSHS agar lebih maksimal dalam memberikan pelayanan
sehingga masyarakat yang butuh pelayanan jantung tidak perlu lagi rujukan ke RS
luar Daerah,” ucap Direktur RSUD Sumedang, dr. Hilman Taufik WS, Selasa (11/4)
saat acara Milangkala Sewindu RSUD di halaman parkir Paviliun yang diisi
Tabligh Akbar oleh Ustad Yusuf Mansur.
Hilman menambahkan, saat
ini RSUD Sumedang sedang menyelesaikan pembangunan gedung rawat inap 8 lantai
yang akan menjadikan gedung tertinggi di sumedang. “Insyaallah tanggal 26 April
nanti akan diresmikan,” ungkapnya.
Bupati Sumedang, Eka
Setiawan menyampaikan aspirasi dan dukungan tergadap upaya RSUD melakukan
perubahan-perubahan dan inovasi untuk memberikn pelayanan yang terbaik kepada
masyarakat.
“Kalau Sumedang mau
maju, kita harus kompak. Mudah-mudahan hari jadi rumah sakit ini bisa semakin memotivasi
untuk meningkatkan kinerja dalam memberikan pelayanan kesehatan yang prima
kepada masyarakat dibarengi dengan keikhlasan,” tuturnya.
Sementara Ustadz
Yusuf Mansur memberikan tausyiah mengenai kunci sukses dalam berusaha dan
berikhtar. Ia menegaskan, orang-orang yang benar-benar beriman tentu akan
termotivasi untuk selalu berusaha dan berikhtiar diikuti dengan beribadah yang
taat serta selalu mengamalkanya.
"Dengan sholat duha
mengawali segala aktivitas lalu membaca al-quran dan sholat malam (tahajud)
serta selalu bersedekah menyisihkan setiap rejeki yang dhasilkan, insyaallah
akan dipermudah rejekinya. Karena, yakin Allah akan menggantinya dengan yang
lebih baik,” ujarnya.
Dalam kesempatan
tersebut, ustad Yusuf melalui RSUD memberikan bantuan sebesar Rp 25 juta untuk
pasien kurang mampu yang tidak tercover oleh BPJS dan Baznas.**[Hendra]
0 Komentar