Sumedang Utara, Korsum
Sekitar 192 orang pencari
kerja dari berbagai wilayah desa di Kabupaten Sumedang mengikuti Pelatihan
Berbasis Kompetensi Tenaga Kerja dan Produktivitas tahun 2017, yang diadakan UPT
Balai Pelatihan Kerja (BLK) Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten
Sumedang. Kegiatan berlangsun selama satu bulan bertempat di gedung BLK
Sumedang Desa Rancamulya, Kecamatan Sumedang Utara, mulai tanggal 3 Mei lalu.
Kepala UPT BLK Sumedang,
Gunawikarya mengatakan, Pelatihan Berbasis Kompetensi yang dilaksnakaan oleh
BLK Sumedang bekerjasama dengan Balai Besar Pusat Latihan Kerja (BBPLK) Bandung
ini, dibuka
untuk 12 paket dengan jumlah peserta 192 orang, terdiri dari
peserta perempuan 98 orang dan peserta laki-laki 94
orang.
Gunawikarya menyebutkan, 12
paket tersebut masing-masing, kejuruan otomotif sepeda motor 2 paket dengan
jumlah peserta perempuan 2 orang dan 30 orang peserta laki-laki, kejuruan tata
rias pengantin sunda 4 paket dengan jumlah peserta 64 orang wanita, dan kejuruan
menjahit 1 paket dengan jumlah peserta 16 orang.
Sementara untuk kejuruan komputer
design grafis 2 paket dengan jumlah peserta perempuan 13 orang dan laki-laki 19
orang, kejuruan listrik industri 1 paket dengan jumlah peserta 16 orang, kejuruan
service AC split 1 paket dengan peserta 16 orang, serta kejuruan Audio Vidio 1 paket
dengan peserta 16 orang.
Khusus untuk kejuruan tata
rias, 2 paket dilaksanakan di luar BLK, yaitu di PKBM Simpay Asih Desa
Linggajaya kecamatan Cisitu, dan di Rumah Pintar Al Barokah Desa Cibeureum
wetan kecamatan Cimalaka. “Tata rias ini merupakan kejuruan baru tapi
peminatnya cukup banyak,” kata Gunawikarya, Kamis (18/5) di kantornya.
Adapun jumlah instruktur 13
orang untuk semua jurusan. Kegiatan pelatihan dilaksanakan dengan metode 25
persen teori dan 75 persen praktek. “Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan
kualitas calon tenaga kerja agar mampu menjadi tenaga kerja yang kompeten,
kompetitif dan produktif,” ujarnya.
Gunawikarya menyebutkan,
seluruh peserta dari berbagai kejuruan, kecuali kejuruan tata rias, di akhir
pelatihan akan mengikuti ujian kompetensi yang dilaksanakan oleh Balai Nasional
Sertifikasi dan Profesi (BNSP).
“Semua peserta pelatihan
sekarang diupayakan langsung mendapatkan sertifikat standar nasional agar
lulusan pelatihan mudah mencari kerja dimanapun,” ujarnya lagi.
Menurut Gunawikarya, meski
anggaran pelatihan dan uji kompetensi ini bersumber dari BBPLK Bandng, tapi
fasilitas yang diberikan kepada peserta tetap sama, seperti mendapatkan baju
praktek, alat tulis, konsumsi, dan uang transport.
Para peserta diminta
mengikuti pelatihan dengan baik sambil menyesuaikan dengan pasar kerja.
Sehingga setelah selesai latihan, peserta akan dilengkapi dengan program on the training (OJT) di industri atau
perusahan-perusahan.
"Ini sebagai batu
loncatan sehingga nantinya mereka bisa diserap pada industri pengguna sebagai
tenaga kerja siap pakai pada industri, sekaligus ada peluang untuk bisa
diterima di masyarakat sebagai seorang wirausaha," ucapnya.
Gunawikarya berharap, semua
lulusan pelatihan di BLK ini bisa masuk ke dunia kerja, atau minimal 60
persennya sesuai target dari BBPLK. Hanya saja, Guna menilai mental kerja para
tenaga kerja Sumedang sangat rendah. Banyak tenaga kerja yang sudah disalurkan
BLK ke perusahaan-perusahaan, tapi tak bertahan lama. Baru dua minggu sudah
keluar lagi.
“Kami jadi merasa tak enak
dengan perusahaan yang meminta tenaga kerja. Karenanya, dalam pelatihan kali
ini kami pun menggenjot mental kerja para peserta agar bisa beradaptasi
dimanapun dia bekerja,” tandasnya.
Pelatihan ini dilaksanakan
secara gratis dan tidak di pungut biaya apapun. Dan bagi peserta yang jauh
disediakan tempat menginap/asrama. Pesrta pelatihan tidak dibatasi umur juga
tidak ada batasan pendidikan.**[Hendra]
0 Komentar