Darmaraja, Korsum
Para pengusaha sewa rakit
di Waduk Jatigede meradang, pasalnya volume Air Waduk Jatigede terus menerus
turun mencapai 5 meter, sehingga dengan surutnya air tersebut membuat penghasilan
para pengusaha sewa rakit terus menurun.
Seperti dikatakan oleh salah satu penjaga rakit, Marno, bahwa
dengan surutnya volume air berdampak pada penghasilannya yang biasa menyewakan
rakit terhadap para pemancing. Pasalnya, dengan surutnya air tersebut membuat
kebanyakan pemancing tidak lagi menggunakan jasanya sebagai penyewa rakit.
“Ya kalau saya sih yang penghasilannya dari sewa rakit tentunya
berdampak terhadap penghasilannya sebagai penyewa rakit, sekarang mana ada lagi
yang mau, pemancing lebih memilih memancing dipinggiran karena volume air terus
menyusut,” tuturnya kepada Korsum, di pesisir Waduk Jatigede, Kamis (13/7).
Marno menambahkan, modal
yang dikeluarkan untuk pembuatan rakit paling minim mencapai Rp 2 juta,
sementara penghasilan dari sewa rakit itu tidak menentu. Karena setiap harinya
jarang sekali orang yang mau menggunakan jasanya, sedangkan untuk satu orang
penyewa dikenakan tarip Rp 10 ribu.
“Kalau kapasitas rakit bisa masuk 15 orang, tapi yang mancing
paling beberapa orang saja perharinya, kalau dirata-ratakan per minggunya
paling menghasilkan 150 sampai 200 ribu, tapi dengan kondisi sekarang ya
terpaksa kita harus putar otak mencari solusi lain demi bertahan hidup, karena
untuk biaya sehari hari kita hanya mengandalkan dari sewa rakit," keluhnya.
Sementara itu, dengan surutnya volume air waduk jatigede tersebut
membuat penasaran bagi masyarakat di sekitar pesisir waduk jatigede. Seperti
dikatakan, Yayan warga eks Desa Jatibungur, surutnya waduk waduk ini buat warga
penasaran apa penyebabnya dan mau sampai berapa meter air ini di turunkan. Pasalnya
tidak ada sosialisasi dari pihak terkait.
“Saya dan warga lain penasaran apa penyebab surutnya air itu,
karena sampai saat ini tidak ada sosialisasi atau pemberitahuan dari satker
jatigede sebagai pengelola,” katanya.
Menurut informasi, lanjutnya, surutnya volume air tersebut
dikarenakan pintu air saat ini dibuka lebar untuk mengairi di wilayah Kabupaten
Indramayu. Kalau isu yang beredar di masyarakat kan untuk mengairi indramayu
yang saat ini kekeringan, ini bukti kan kalau manfaat waduk jatigede bukan
untuk masyarakat sumedang tapi untuk kabupaten lain.” Ujarnya.
Di tempat terpisah, Camat Darmaraja, Agus Kori Hidayat menghimbau,
agar masyarakat tetap tenang dengan surutnya air tesebut dan yang terpenting
jangan sampai berbuat yang justru akan merugikan sendiri. “Ya kan dengan
surutnya air waduk jatigede, ada beberapa warga yang iseng menanam kembali
padi, kalau saya sih menghimbau jangan dulu, takutnya tiba tiba air kembali
naik, kan yang rugi masyarakat juga,” tuturnya kepada Korsum.
Camat juga mengaku, saat ini belum mendapatkan informasi yang
jelas akan penyebab surutnya air waduk jatigede tersebut. “Kami juga belum
tahu, karena tidak ada pemberitahuan dari pengelola waduk Jatigede,” pungkasnya.**[Acep Shandy]
0 Komentar