dr. Asep Nugraha
Hermawan, Sp.S*
Stroke
adalah gangguan fungsi sebagian atau seluruh otak yang muncul secara mendadak
sebagai akibat gangguan aliran darah. Gangguan aliran darah tersebut dapat
berupa sumbatan atau pecahnya pembuluh darah tertentu di otak. Akibatnya sel-sel
otak akan kekurangan darah, oksigen dan zat-zat makanan sehingga akhirnya
terjadi kematian sel-sel tersebut dalam waktu yang relatif singkat.
Stroke merupakan
penyebab kematian tertinggi di Indonesia, yaitu sekitar 15,4 % dari seluruh
penyebab kematian usia dewasa pada tahun 2007. Prevalensi stroke di Indonesia meningkat dari 8,3 per 1000 penduduk pada
tahun 2007 menjadi 12,1 per 1000 penduduk pada tahun 2013. Hal ini menunjukkan
bahwa stroke merupakan masalah kesehatan yang besar di Indonesia dan perlu
usaha bersama untuk menyelesaikannya.
Kita
perlu mengetahui gejala dan tanda stroke. Gejala dan tanda stroke yang lazim
dijumpai adalah Kelemahan atau kelumpuhan wajah dan atau anggota gerak satu
sisi atau dua sisi, Rasa baal pada wajah dan atau anggota gerak satu sisi atau
dua sisi, Gangguan bicara seperti rero, Gangguan bahasa reseptif (tidak
mengerti isi pembicaraan) atau ekspresif (tidak bisa keluar kata-kata) atau
keduanya, Gangguan daya ingat atau memori baru yang mendadak, Gangguan
orientasi tempat, waktu dan orang, Gangguan penglihatan seperti pandangan dobel
atau kabur pada satu atau dua mata, Gangguan keseimbangan : vertigo,
sempoyongan (ataksia), Gangguan menelan cairan dan atau makanan padat
(disfagia), dan Nyeri kepala dan atau disertai penurunan kesadaran (mengantuk/somnolen
sampai koma (perdarahan otak)
Berdasarkan jenisnya, stroke dibagi menjadi stroke sumbatan
(iskemik) dan stroke perdarahan (hemoragik).
Stroke
sumbatan terjadi akibat adanya sumbatan setempat pada pembuluh darah tertentu
di otak. Sumbatan tersebut terjadi
akibat proses aterosklerosis (pengerasan dinding pembuluh darah) yang
dipercepat oleh berbagai faktor risiko sehingga akhirnya dapat menyumbat
sebagian atau seluruh rongga pembuluh darah (trombosis). Stroke sumbatan dapat pula diakibatkan oleh lepasnya
bekuan darah (trombus) yang berasal dari lokasi lain. Misalnya plak di pembuluh
darah leher besar atau dari jantung.
Stroke
perdarahan (hemoragik) disebabkan oleh pecahnya cabang pembuluh darah tertentu
di otak akibat dari rapuhnya dinding yang sudah berlangsung lama dan dipercepat
oleh berbagai faktor risiko (misalnya tekanan darah tinggi). Biasanya hal ini
terjadi pada usia tua. Namun perdarahan otak
bisa terjadi pada usia muda sebagai akibat pecahnya anomali/kelainan pembuluh
darah bawaan sejak lahir.
Faktor
risiko adalah kondisi atau penyakit atau kelainan pada seseorang yang dapat
memudahkan orang tersebut mengalami serangan stroke pada suatu saat. Dibagi
menjadi faktor risiko yang tidak dapat diobati dan faktor risiko yang dapat diubah
/ diobati / dikendalikan.
Yang
termasuk faktor risiko yang tidak dapat diobati atau diubah adalah usia, jenis kelamin,
genetik dan ras. Sedangkan faktor risiko yang dapat diubah / diobati /
dikendalikan di antaranya hipertensi (tekanan darah tinggi), diabetes mellitus
atau kencing manis, penyakit jantung (katup/otot/irama), merokok, kolesterol tinggi,
obesitas atau kegemukan, riwayat serangan iskemik otak sepintas (transient ischemic attack) atau stroke
sebelumnya, obat-obatan (kokain, amfetamin, pil hormon estrogen tinggi), kurang
olah raga, pola hidup/pola makan berlebihan, serta stress yang berkepanjangan.
Stroke
dapat dicegah dengan cara mengendalikan faktor risiko stroke dan menjalani cara
hidup yang bebas risiko terkena stroke. Mengendalikan faktor risiko dapat dikonsultasikan
dengan dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat dan teratur. Menjalani
cara hidup yang bebas risiko terkena stroke adalah menghindari pola makan
berlebihan dan tinggi lemak atau tinggi garam, olah raga teratur, hindari
obesitas serta hindari stress (laksanakan ajaran agama dengan benar, rekreasi,
melakukan hobi, dll).
0 Komentar