Kota, Korsum
Merasa di intimidasi
dan mendapatkan perlakuan kasar dari debt collector yang diduga sedang
mabuk, Euis MS melaporkan Huares (Anton) ke Mapolres. Selain berbuat
kasar debt collector tersebut juga merusak HP salah seorang wartawan online
Sumedang, yang sedang melakukan peliputan di area tersebut.
Menurut Euis MS
kejadian tersebut bermula dari adanya dugaan pelecehan seksual yang dilakukan
oleh debt collector tersebut terhadap seorang SPG minuman ringan yang berjualan
di sekitar kantor Oto Finance Sumedang. "Saya kaget melihat SPG itu
ketakutan karena merasa sudah dilecehkan. Saya temukan dia pertama kali sedang
menangis," ujarnya usai melaporkan kejadian tersebut di Mapolres Sumedang,
Kamis (12/10).
Merasa iba dengan yang
dialami SPG tersebut, lanjutnya, dirinya mencoba untuk membela dengan meminta
pelaku untuk meminta maaf kepada SPG minuman tersebut. Namun ketika diminta,
debt collector berwajah garang dan berkulit hitam yang diduga tengah mabuk itu
justru malah menyerang Euis MS. "Saya konfirmasi kepada yang bersangkutan
dengan baik-baik. Tapi dia malah marah-marah. Yang membuat saya tidak nyaman
itu, keluar kata-kata yang menyebut saya kafir dan anjing," tuturnya.
Sementara itu,
wartawan yang mengalami intimidasi dan dirusak HP-nya, Aam Aminullah mengaku,
selain HP miliknya dirusak, dia juga sempat menerima pukulan dari salah seorang
debt collector. Meski pukulan tersebut hanya mengenai bagian helm saja, namun
Aam juga sempat diancam dan diintimidasi komplotan debt collector tersebut.
"Data di HP saya dihapus kemudian HP saya dirusak. Saya juga sempat
dipukul sekali tapi pukulannya itu hanya mengenai bagian helm. Selain itu, saya
diintimidasi dan diancam bahwa jika saya memberitakan kejadian yang terjadi
saat itu, saya akan dicari sampai ketemu. Ancaman lainnya, jika saya berani
macam-macam maka nasib saya akan lebih rusak dari HP milik saya yang telah
mereka rusak," sebutnya.
Dengan adanya ancaman
dan intimidasi tersebut, Aam kemudian meminta perlindungan kepada Polres
Sumedang, dengan melaporkan kejadian ini."Pada hari Sabtu (14/10) saya
telah membuat laporan pengaduan kepada kapolres Sumedang melalui kasatreskrim
Sumedang," ucapnya.
Dikonfirmasi akan
kejadian tersebut Branch Manager PT Summit Oto Cabang Sumedang, Edi Sinaga
mengatakan, kejadian di pada Senin sore itu diluar tanggungjawab PT Summit Oto
Finance Cabang Sumedang. "Kejadian seperti ini bisa terjadi dimana saja.
Hanya kebetulan saja, kejadian yang satu ini kebetulan terjadi di depan kantor
kami. Dan itu diluar tanggungjawab kami," ujarnya ditemui sejumlah
wartawan di kantornya, Jumat (13/10).
Edi memastikan bahwa,
dalam kasus tersebut tidak ada satu orang karyawannya yang terlibat dalam
insiden tersebut meski kejadiannya terjadi di depan halaman kantor Oto.
"Kami pastikan, tidak ada karyawan kami yang terlibat. Jika memang ada
kami siap memberikan sanksi keras terhadap karyawan kami yang memang terbukti
terlibat. Kami pun siap bertanggungjawab bila memang ada karyawan kami yang
terlibat," tuturnya.
Edi mengakui bahwa,
Anton (debt collector) merupakan pihak eksternal yang tidak ada hubungannya
dengan PT Summit Oto Finance. "Dia (Anton) jarang ke sini. Setahu saya
sangat jarang ke sini. Kalau ke sini juga paling hanya menemui teman-temannya,
setahu saya, dia tinggal di Bandung. Dan dia, sama sekali tidak ada hubungannya
dengan pihaknya," akunya **Acep Shandy
0 Komentar