Kota, Korsum
Demam
berdarah bisa menyerang siapapun, khususnya pada musim penghujan seperti sekarang
ini. Bulan November ini curah hujan begitu tinggi yang
mengakibatkan terjadi genangan air dimana-mana sehingga nyamuk pembawa virus demam berdarah bisa dengan mudahnya
berkembang biak. Indonesia yang beriklim tropis menjadi sasaran
penyebab nyamuk demam berdarah sehingga resiko terkena demam berdarah menjadi lebih tinggi.
Dahlan
Indrayana, SKM,
menyebutkan, penyakit demam dengue
disebabkan oleh virus dengue yang penyebarannya terjadi melalui gigitan
nyamuk aedes aegypti dan aedes
albopictus. Karena diperantarai oleh kedua
serangga tersebut, maka demam dengue tidak bisa menular dari orang ke orang secara langsung
selayaknya penyakit flu.
“Nyamuk aedes aegypti dan aedes albopictus banyak berkembang biak di daerah padat penduduk, misalnya di kota-kota besar beriklim lembap dan
hangat,” sebutnya, Kamis (17/11), di kantornya.
Dahlan mengatakan, diperkirakan ada seratus juta kasus demam dengue yang terjadi pada
tiap tahunnya di dunia, bahkan ribuan orang diantaranya terjangkit dalam waktu
singkat. Adapun tanda yang khas dari infeksi virus dengue tahap awal, yaitu demam yang mendadak
tinggi dan nyeri dibelakang bola mata, sakit kepala, dan pegal-pegal seperti ketika
mengalami flu. “Namun pada penyakit ini
demamnya lebih tinggi dari flu,”
katanya.
Lebih lanjut dikatakan, ciri-ciri dan gejala demam berdarah yang harus diketahui, yaitu mengalami demam dengan
suhu yang tinggi bisa mencapai 40⁰c, mengiggil, sakit kepala parah, nyeri di belakang
bola mata, sakit pinggang, nyeri kaki dan sendi, ruam kemerahan pada kulit dan
kalau dibiarkan bisa menimbulkan kematian.
Cara
mencegah demam berdarah tidak cuku sekadar melakukan 3M (menguras, menutup, dan
mengubur) saja, melainkan juga harus menggosok dinding bak
atau tempat penampungan air tersebut karena telur nyamuk dapat menempel erat di
dinding bak dan
telur nyamuk yang menetas dua hari setelah menyentuh air, sehingga perlu
disikat untuk dapat terbuang, Jentik nyamuk tidak serta-merta terbawa pada saat bak mandi
dikuras.
“Telur nyamuk pun ternyata tahan di tempat kering hingga waktu
enam bulan. Sehingga sebaiknya setiap hari lakukan menguras bak air untuk memutus siklus hidup
nyamuk yang hanya berumur dua
sampai tiga bulan dari telur hingga dewasa dan mati,” jelasnya.
Artinya, lanjutnya lagi, pencegahan dengan menguras air tidak cukup untuk mencegah telur
nyamuk menetas. Tindakan menguras perlu dilanjuti dengan menutup segala
tempat penampungan air.
“Bila ada tempat penampungan air yang sulit dikuras, Kemenkes
menganjurkan memberikan larvasida, atau racun larva serangga,” ujar Dahlan.
Sedangkan, mengenai
tindakan mengubur barang bekas, sebenarnya dapat diikuti dengan aksi
menggunakan kembali atau mendaur ulang barang yang sudah tak terpakai. Hal ini
dikarenakan kemampuan terurai barang bekas di dalam tanah membutuhkan waktu
puluhan hingga ratusan tahun. Dengan begitu, penguburan barang malah dapat
menyebabkan limbah baru di masa mendatang.
“Jadi
selain mengubur, menguras, dan mendaur ulang barang, dianjurkan
untuk menggunakan kelambu menutup tempat tidur guna menghalangi nyamuk
jenis apapun mendekat saat kita
tidur. Penggunaan obat anti nyamuk juga disarankan, namun sesuai
dengan kebutuhan masing-masing,”
imbuhnya.
Dahlan
mengungkapkan, tindakan lainnya adalah dengan menggunakan predator
biologis untuk jentik nyamuk, seperti ikan. Ikan yang dipelihara di kolam besar
akan menjadi predator jentik nyamuk. Dengue
masih belum ada vaksinnya, masih dalam penelitian. Bahkan bukan cuma
dengue, masih ada virus lain yang belum memiliki vaksin
Tantangan yang masih
dihadapi oleh pemerintah dalam menghadapi DBD, selain belum ditemukannya
vaksin dengue,
yaitu vektor berupa nyamuk Aedes aegepty yang dapat hidup di mana pun di
Indonesia. Partisipasi
masyarakat yang masih rendah pun menjadi salah satu penyebab kasus DBD ini.
“Peran serta masyarakat juga sangat dibutuhkan, ini dari
masyarakat untuk masyarakat. Kerja sama antara pemerintah dan masyarakat adalah
kunci utama memberantas DBD, tak
terkecuali penyakit apapun,” pungkas Dahlan.**[Dady]
Call
Center (0261) 2719494
SMS Center
081394241941
email :
rsud.sumedang@gmail.com
|
0 Komentar