Pasangan Calon (Paslon) Bupati/wakil bupati Sumedang,
Dony Ahmad Munir–Erwan Setiawan (Doamu-Esa) mengaku bisa memahami persoalan Sumedang
dan sudah mengidentifikasi antara masalah dan peluang yang ada, salahsatunya terkait
persoalan Aparatur Sipil Negara (ASN).
H. Dony Ahmad Munir,
menilai ASN/birokrat itu diposisikan penting dan harus dipelihara
(dimaintenance). Pasalnya, apa yang dirasakan ASN saat ini adalah mereka merasa lelah karena kurang harapan
(hopelless) sebagai akibat kurang dipelihara. Ada ketidakpastian karier jabatan
untuk masa depan mereka. Hal ini diakibatkan terlalu sering terjadi mutasi.
“ASN dan birokrat kita
memiliki kemampuan tinggi jika dirawat dengan tepat. Memulyakan ASN itu
sederhana, beri mereka kepastian karir untuk pengembangan masa depan mereka dan
beri kepuasan kerja, Insya Allah mereka akan bekerja memuaskan rakyat,”
sebutnya, Kamis (23/3), saat diwawancara Korsum, di Aula Islamic Centre
Sumedang .
Sementara, salahsatu Tim
ahli Doamu-Esa, Dr. Asep Sumaryana, menyebutkan bahwa salahsatu dari program
unggulan Doamu-Esa yakni, memberi Kepastian Karier dan Pengembangan ASN Berbasis
Komptensi dan Kinerja.
“Saya sering dialog dengan
ASN dari berbagai tingkatan eselon III sampai II, bisa ditangkap suasana mereka
menginginkan kepastian karier dan kepuasan kerja berupa kerja mereka dihargai, mutasi,
rotasi, promosi itu bentuk penghargaan dan bukan sebaliknya menjadi kehilangan
harapan. Mereka mengumpamakan ibarat mesin, ASN (birokrasi) sehebat apapun kalau tidak
dirawat selama 14 tahun tentu sulit dibawa dalam kecepatan tinggi,” ungkapnya.
Menurut Asep, dalah hal
ini harus ada "sopir" mereka yang akan mendrive arah pembangunan dan tentu mengandalkan ASN ini, birokrasi sebagai
mesin pelayanan, mesin pembangunan Sumedang.
Sebagai driver baru, kata Asep, tentu kelak Dony-Erwan
harus mencoba terlebih dahulu dan merasakan sendiri mesin mobilnya, sambil
menilai detail "komptensi dan kinerja" setiap komponen mesinnya. Setelah itu, baru
melakukan peningkatan kompetensi untuk mengejar target target RPJPMD
mendatang yang juga kebetulan disusun di
periode ini.
“Bahkan dalam hal ini, partai
pengusung sudah ada komitmen dan perjanjian dengan Doamu-Esa, bahwa partai
pengusung tidak akan terlibat dan atau melibatkan diri dalam penempatan ASN pada
berbagai jenis dan level eselon. Partai pengusung komitmen tak campuri
kewenangan bupati dalam penempatan,” tegasnya.
ASN Berharap Kepastian Karir
Sementara, dimintai
tanggapannya, beberapa ASN/Birokrat berharap, siapapun yang terpilih nanti
harus memberikan kepastian terhadap jenjang karir bagi ASN.
“Yang pasti bagi ASN terkait dengan jenjang
karier, dan bagi yang berprestasi diberikan reward, sedangkan yang diberikan
hukuman laksanakan ketentuan sanksinya,” kata Yan Mahal Rizal, Kasubag Bantuan
Hukum pada Setda Sumedang, melaui pesan watsappnya, Kamis (23/3).
Sedangkan ASN lainnya,
Ramdan, Kasubag Program pada Disdik Sumedang berharap, Promosi/rotasi jangan digunakan
ajang bisnis atau kebencian. Demi untuk kemajuan Sumedang, tempatkan orang
jabatannya yang tepat dan dinilai dari potensinya, jangan asal asalan.
“Yang jelas dalam
peningkatan jenjang karier mesti berbasis kinerja jangan berbasis karbitan agar
tupoksi dalam peningkatan pelayanan dan pengayom kepada masyarakat lebih
meningkat. Contohnya lihat dan jalankan DUK dalam Undang-undang Kepegawaian bisa
mengakomodir kebutuhan pembangunan bidang pendidikan melalui standar nasional pendidkan yang sudah ditetapkan dalam
peraturan agar pendidikan di Kabupaten Sumedang mulai dari PAUD sampai SMA dapat
meningkatkan angka
partisipasi sekolah, sehingga dapat bersaing dengan kabupaten/kota terdekat,”
tuturnya, Jumat (23/3), di ruang kerjanya.
Lebih jauh Ramdan mengatakan,
jenjang karir bisa diterapkan, melalui kualifikasi ijasah, senioritas, golongan
dan prestasi. Pertamanya bisa dilihat kualifikasi pendidikan ijazah lalu
ditempatkan sesuai dengan
bidang keahliannya.
“Jenjang yang harus ditetapkan
masalah senioritas yang mempunyai keahlian dibidangnya. Dihitung berdasarkan
masa depan kerja dan golongan, yang
menyampaikan lebih tinggi dicalonkan kepada yang lebih atas. Mempunyai banyak
perestasi kinerja sesuai bidang
dimana ASN itu bekerja,” harapnya.**[F.Arif]
0 Komentar