Kota, KORAN
SUMEDANG
Guna menyikapi kelangkaan gas LPG 3 kg di
Kabupaten Sumedang, Dinas Koperasi, UMKM Perindustrian dan Perdagangan
Kabupaten Sumedang mengumpulkan puluhan pemilik pangkalan gas LPG, di Gedung Negara.
"Undangan terhadap pemilik pangkalan ini
sebagai upaya Pemerintah untuk menindaklanjuti isu kelangkaan gas 3 kg dan juga
menganai adanya informasi dari masyarakt bahwa harga gas dipasaran mencapai Rp 23
sd 25 ribu," ujar Kepala Dinas Diskopperindag Sumedang, Dadang Sukma, di
gedung Negara Sumedang.
Dadang menuturkan, di Sumedang terdapat 532
pangkalan gas dan 14 agen yang tersebar disejumlah tempat. Dan gas LPG 3 kg
merupakan barang subsidi pemerintah yang diperuntukan bagi masyarakat pra
sejahtera. Di mana harga dan pendistribusiannya diatur undang-undang. "Artinya,
ketika menerima gas, pendistribusiannya harus sesuai," tuturnya.
Selain itu, pihaknya kembali mengingatkan agar
para agen maupun pangkalan menjual gas LPG 3 kg sesuai harga eceran tertinggi
(HET) yang ditetapkan SK Bupati Sumedang, yakni Rp 16.500.
"Sebenarnya harga itu sudah ada untungnya
bagi penjual. Dan kalau di atas itu bisa dicabut izin distribusinya, jadi
dengan harga yang sudah ditetapkan tersebut tidak ada alas an lagi dari agen
ataupun pemilik pangkalan bahwa menaikan harga karena oprasional untuk
pengiriman. Rp.16,500 itu sadah sampai ke pengecer," tegasnya.
Jelang lebaran Kuota
Ditambah
Dadang mengatakan bahwa, pada tahun 2018
kabupaten Sumedang memperoleh kuota gas LPG sebanyak 9,58 juta tabung. Dan
menjelang hari raya Idul Fitri 2018, pihaknya telah mengajukan penambahan
sebanyak 110 ribu tabung. "Jadi, kami tidak ingin mendengarkan lagi adanya
kelangkaan," katanya.
Sebenarnya tidak ada kelangkaan gas LPG,
lanjutnya lagi, jumlah kuotanya sudah disesuaikan dengan angka masyarakat pra
sejahtera di Kota Tahu. “Namun, sepertinya di lapangan tidak tepat sasaran. Kami
akan terjun mengawasi langsung ke
lapangan, agar diketahui dimana letak kesalahannya. Karena selama ini banyak
menerima keluhan dari masyarakat akan kelangkaan si gas 3 kg," tegasnya.
Masih kata Dadang, dirinya bagi menghimbau bagi
para PNS ataupun para pengusaha yang biasa menggunakan tabung bersubsidi agar
segera menggantinya.”Kami juga mendapat informasi masih banyak pengusaha
rumahan dan PNS yang memakai tabung bersubsidi. Mereka harus tahu diri lah
tabung itu kan diberi subsidi untuk masyarakat pra sejahtera,” tandasnya.**[Acep Shandy]
0 Komentar