Kota,
KORAN
SUMEDANG
Pesta Demokrasi
telah mendekati usai, dan Sumedang telah memilki Bupati dan
Wakil Bupati terpilih. Tentunya dengan adanya Bupati dan Wakil Bupati
baru tersebut harus memprioritaskan program
yang
dibuatnya.
Bupati dan Wakil
Bupati baru akan dihadapkan pada ujian pertama, yakni salah satunya terkait
isu jual
beli jabatan yang dikatakan sudah seperti tradisi dan
mengakar,
dan sekarang dihadapkan oleh adanya enam jabatan esselon II
setingkat Kepala Dinas yang kosong dan diisi oleh Plt.
Seperti
pada penyampaian visi misinya saat debat publik kedua yang diselenggarakan di balairung Rudini Komplek
IPDN, (12/5), pasangan calon bupati
dan wakil bupati Sumedang, H. Doni Ahmad Munir dan Erwan
Setiawan menyampaikan dengan tegas bahwa salah satu visinya adalah profesionalisme birokrasi.
“Mereka
(birokrasi) telah bekerja keras demi melayani masyarakat Sumedang, atas pelayanan
yang telah diberikan kepada masyarakat oleh birokrasi, maka harus
mendapatkan perhatian milalui dari meningkatkan kapabilitasnya dengan cara
pendidikan maupun pelatihan serta dengan jenjang karir yang berbasis kompetensi
dan tidak ada jual beli jabatan,” tegasnya, dalam
menyampaikan visi misinya, saat itu.
Sementara,
Dikonfirmasi Koran Sumedang, Jumat (6/7), terkait dengan
adanya kekosongan enam jabatan esselon II setingkat kepala dinas
ditambah satu Sekda. Kepala Badan Kepegawaian, Pendidikan dan
Pelatihan Sumber Daya Manusia (BKPPSDM) Kabupaten Sumedang H. Endi
Ruslan membenarkan, dengan adanya kekosongan enam jabatan esslon II
setingkat kepala dinas.
“Sekarang ini
jabatan yang kosong untuk kepala dinas esselon IIb, Dinas Sosial, Dinas
Kesehatan, Asisten Pembangunan, sementara di bulan September dan
Desember, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, BAPPPPEDA Kabupaten
Sumedang, ditambah untuk kekosongan jabatan Sekda Esselon IIa, sementara di
esselon IIIa dan esselon IIIb ada 11 jabatan yang kosong, dan untuk esselon IVa
dan esselon IVb ada 46 jabatan yang kosong,”
ungkap
H. Endi Ruslan.**[Dady]
0 Komentar