Kota, KORAN
SUMEDANG
Aisyiyah adalah organisai perempuan di Indonesia
merupakan gerakan Islam, dakwah amar makruf nahi munkar dan tajdid yang berasas
Islam serta bersumber kepada Al-Qur’an dan As-Sunnah.
Sekretaris Pimpinan
Pusat Aisyiah, Trihastuti Nur menuturkan, Aisyiyah tersebar di 34 provinsi dan 450
kabupaten seluruh indonesia serta mengelola anak usaha majelis Kesehatan,
Majelis Tabligh, Majelis Kesejahteraan Sosial, Majelis Lingkungan Hidup,
Majelis Pendidikan , Majelis Pembinaan Kader, Majelis Ekonomi. dalam bidang
pendidikan Asyiyah mengelola SMA, SD, PAUD dan Universitas juga Perguruan
Tinggi. Sedangkan di bidang Ekonomi bekerja sama dengan Koperasi dan Otoritas
dana Keuangan.
“Aisyiyah sudah sering melakukan interaksi dan bekerja sama dengan pihak lain, seperti dengan Organisasi Perempuan Perserikatan
Muhammadiyah,” tuturnya usai acara Konsultasi Daerah Kabupaten Sumedang, Kamis
(19/7) di Aula Tadjimalela, Gedung Bappppeda Kabupaten Sumedang.
Tri mengatakan,
MAMPU adalah Maju Perempuan Indonesia Untuk Penanggulangan Kemiskinan mempunyai
tujuan meningkatkan jangkauan pelayanan publik dan penghidupan bagi perempuan
miskin. Dan MAMPU sudah melakuka kerjasama dengan Australia di bidang Pemberdayaan
Perempuan.
Adapun sasaran Utama
MAMPU, jelas Tri, adalah perempuan dhu’afa mustadh’afin dan perempuan lokal
leader (Kader) Goals. Program MAMPU dalam pencapaian tujuan SDGs ada 5, yaitu
penanggulangan stunting dengan memastikan pemberian gizi cukup bagi remaja
putri, ibu hamil dan lansia, tidak ada kelaparan dengan melalui program rumah
gizi, menurunkan angka AKI/AKB dengan pendampingan ibu hamil dan asi ekslusif.
Selain itu menanggulangi
penyakit tidak menular yang mematikan melalui deteksi dini, pendidikan usia
dini dan TK, kesetaraan gender, kader perempuan ditingkat desa ditumbuhkan
kesadarannya akan hak-haknya dan kepedulian sekitar.
“MAMPU melakukan
konsultasi daerah untuk mengambil keberhasilan pemberdayaan perempuan dengan kaitan
SDGs 2013 sesuai dengan Perpres 59/2017. Sehingga untuk penangulangan kemiskinan
dan ketimpangan yang ada akan diangkat menjadi isu strategis,” ujarnya.
Tri mengatakan, tema
Konsultasi Daerah Kabupaten Sumedang ini adalah Mendorong Komitmen Multipihak
untuk Pelaksanaan SDGs yang Partisipatif, Responsif Gender, Inklusif dan
Transformatif.
"Untuk mencapai
tujuan SDGs (Sustainable Development Goals) atau program pembangunan
berkelanjutan, tetap harus berbasis kesetaraan gender dengan menghilangkan
diskriminasi dan kekerasan terhadap perempuan," katanya.
Sementara Kepala
Bappppeda Sumedang, Sanusi Mawi mengungkapkan, pemerintah Sumedang sangat
bangga dengan adanya organisasi wanita yang aktif yang bisa mendorong visi misi sumedang.
“Kemiskinan dan
kesejangan sosial di Kabupaten Sumedang masih relatif tinggi sedangkan PAD
Sumedang masih rendah bahkan masih tergantung
kepada pemerintah pusat.
Diharaplan, dengan
tujuan 17 dari SDGs ini dapat tercapai yang didukung oleh erubahan yang sangat
luar biasa. Perubahan sangat diperlukan untuk pembangunan di Sumedang dan juga
adanya partisipasi bersama dari berbagai pihak.
“Sekarang jaman keterbukaan
dan transparansi yang dilakukan oleh pemerintah untuk pelaksanaan kegiatan
sedang dilakukan sebagai salah satu bentuk pertanggujawab pada masyarakat,”
pungkasnya.**[Hendra]
0 Komentar