Sumut, Koran
Sumedang
Warga Desa Mekarjaya Kecamatan Sumedang
Utara belum lama ini menemukan goa yang dipastikan goa tersebut peninggalan
penjajah Belanda. Goa yang dinamai warga setempat Goa Batarai itu, kini sedang
digali karena kondisinya tertimbun tanah dan ditumbuhi pepohonan.
Seperti diungkapkan aparat Desa Mekarjaya
Apit. Situs Goa Batarai peninggalan
Belanda, kata dia, ditemukan warga sekitar di blok Pangaduan Hayam terletak
ditanah Kas Desa Mekarjaya Kecamatan Sumedang Utara.
Diakui, goa tersebut sudah lama diketahui
wraga sekitar, namun saat itu keberadaanya diabaikan. Sehingga saat ini, goa
digali yang rencananya akan dijadikan tempat distinasi wisata yang juga sebagai
ikon wisata Desa Mekarjaya.
“Goa itu diperkirakan dibangun penjajah Belanda
tahun 1917 yang diketahui ada 3 bangunan tembok dengan 4 lubang goa yang
ukurannya masing-masing bangunan 3 meter persegi. Saat ini warga sedang membuka
jalan akses dan menggali kedalam goa karena saat ini belum diketahui didalam goa
itu ada apa,” tutur dia di Desa Mekarjaya, Senin (23/7).
Batarai yang artinya Batre, lanjutnya,
karena goa waktu itu oleh Belanda sebagai tempat pengintai musuh karena
posisinya diatas bukit sekitar 1,5 kilometer dari posisi kantor desa. Kondisi
bangunan goa saat ini masih tertutup tanah dan terus dilakukan penggalian
kedalaman goa itu.
“Menurut para orang tua (kakek), katanya
dulu di dalam goa ada ruangan untuk penembakan
Meriam karena goa itu berfungsi untuk menghadang tentara Jepang akan mendarat
di Kalimantan yang lewat laut Jawa Indramayu (Pantura) yang jaraknya sekitar 40
kilometer dari posisi goa,” jelasnya.
Ditambahkan, desa sudah anggarkan DD
sekitar Rp 300 juta untuk menata tempat tersebut. Sebab rencananya Goa Batarai
Peninggalan Belanda itu akan dijadikan
tempat wisata situs sejarah karena goa itu sudah terdaftar di Disbudpora
sebagai situs warisan sejarah berskala
nasional.**[yf saefudin]
0 Komentar