Sumsel, KORAN SUMEDANG
Pembangunan jalan di Desa Margalaksana untuk
akses jalan bagi para relokasi bencana tersebut, pemborong tidak mengindahkan
lagi atas komitmen dengan warga dan sekolah MTs Istigfarlah hanya Pemberi
Harapan Palsu (PHP).
“Pemborong nu kahiji mah kabur dina
proyek jalan, geus puguh Tanah Negara
dijualan ka orang luar mah, cik atuh
komitmen nu dibangun teh kudu dibuktikeun lain ingkar janji ka warga masyarakat
jeung ka Sakola Mts Istigfarlah. Siap
nampung para anak-anak korban bencana Ciherang yang Direlokasikan di Desa
Margalaksana, cuman disayangkan Mts kesulitan lahan, padahal berdiri di atas
lahan milik Negara, faktanya tanah milik negara malah diperjualbelikan kepada
orang luar Margalaksana,” kata
Imadudin, saat
diwawancarai Koran Sumedang,
Selasa (12/11).
Dikatakan Imadudin, pernah
mendengar ada lahan untuk fasum
(fasilitas umum) tapi ternyata
sampai saat ini ketika mengajukan meminta langsung berapa kali ke pihak desa tidak
pernah di fasilitasi, padahal
sekolah Mts Istigfarlah Didirikan oleh para tokoh masyarakat setempat yang
mengharapkan agar warga Desa Margalaksana tidak banyak lagi yang putus sekolah
dengan alasan tidak ada biaya harian.
“Justru saya merasa heran,
pendidikan itu kan kebutuhan yang penting, dengan pendidikan bisa mencerdaskan
anak bangsa, kondisi sekarang saat ini, Mts Istigfarlah hanya memiliki lahan
secuil saja, kalau seandainya, ada lahan tambahan tentunya Mts ini sedikit demi
sedikit bisa melengkapi kekurangan, ironis memang, orang luar di Desa
Margalaksana berlomba lomba saling klaim lahan Tanah Negara (TN) hanya untuk
senang senang, sementara, lahan Mts yang berdiri berseberangan dengan Desa Margalaksana
seakan akan terjadi pembiaran,” ujarnya.**[Dady]
0 comments:
Post a Comment