Jatinangor, Koran Sumedang.
Dalam rangka mewujudkan janji
politik Bupati dan Wakil Bupati terpilih periode 2018-2023 berupa visi, misi
dan program unggulannya, maka Disusunlah Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD). Dokumen RPJMD membuat tujuan, sasaran, strategi, arah kebijakan
pembangunan daerah dan lintas perangkat daerah yang disertai dengan indikasi
kerangka pendanaan untuk jangka waktu lima tahun.
Dalam sambutannya, Bupati H.Dony
Ahmad Munir mengatakan bahwa membangun kabupaten Sumedang bukanlah hal mudah,
tidak sedikit permasalahan yang memerlukan komitmen dan pemahaman bersama
antara pemimpin dan rakyatnya, terutama dalam mewujudkan visi RPJMD Sumedang
SEHATI yakni Sejahtera, Agamis dan Demokratis pada tahun 2025, ada lima masalah
mendasar untuk segera mendapatkan perhatian serius dari Pemerintahan Kabupaten
Sumedang.
“Lima masalah mendasar
tersebut, pertama Kemiskinan dan Pengangguran, hingga saat ini, Kabupaten
Sumedang belum bisa menurunkan kemiskinan dan pengangguran secara signifikan.
Oleh karena itu, perlu melakukan upaya strategis terutama melalui pemutakhiran
data dan sinkronisasi kebijakan antar sektor, sehingga penanggulangan
kemiskinan dan pengangguran dilakukan dengan sistemik, berkelanjutan serta
tepat sasaran,”ujarnya saat memberikan sambutan di Musrenbang Kabupaten
Sumedang RPJMD 2018-2023 Selasa (4/12) di Hotel Puri Khatulistiwa.
Masalah mendasar yang kedua,
kata H.Dony, adalah Pelayanan Pendidikan dan Kesehatan. Merupakan kepedulian
secara Nasional, namun demikian, khususnya di Kabupaten Sumedang dampaknya
belum bisa dirasakan oleh masyarakat Kabupaten Sumedang secara keseluruhan.
Dalam hal ini diperlukan peran pemerintah daerah dalam meningkatkan jangkuan
pelayanan pendidikan dan kesehatan yang mencakup seluruh lapisan masyarakat
Kabupaten Sumedang.
“Untuk permasalahan yang ke
tiga adalah Infrastruktur Jalan, perkembangan Kabupaten sumedang perlu Didukung
dengan kondisi infrastruktur jalan yang memadai, baik dari sisi kwalitas maupun
kwantitas. Saat ini, masih terdapat daerah daerah yang belum terhubungkan
secara efektif dalam menunjang aktivitas dan produktivitas masyarakat, oleh
karena itu, pembangunan infrastruktur jalan, jembatan dan irigasi selayaknya
menjadi prioritas,”katanya.
Dikatakan H.Dony, masalah yang
ke empat adalah Investasi dan Pertumbuhan Ekonomi, investasi merupakan salah
satu faktor pendorong pertumbuhan ekonomi, namun demikian, di Kabupaten
Sumedang, investasi belum memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan
ekonomi. Dalam mengatasi permasalahn tersebut, dapat dilakukan melalui sistem
investasi yang melibatkan masyarakat, dalam mengembangkan daerah potensial dan
produktif sehingga memberikan Multiplier
Effect pada pertumbuhan ekonomi.
“Permasalahan yang ke lima
adalah Kinerja Aparatur Sipil Negara (ASN), kinerja Pemerintahan Daerah sangat
ditentukan oleh kinerja ASN, namun saat ini, kinerja ASN belum optimal dalam
memberikan pelayanan terhadap masyarakat. Oleh karena itu, perlu peningkatan
kinerja ASN melalui jaminan kepastian karir dan Kesejahteraan,”ucapnya.
H.Dony menambahkan, sebesar
apapun masalah yang Dihadapi, tidak seharusnya berkecil hati, dengan kerjasama
dan dukungan penuh berbagai pihak, Insya Allah semua permasalahan akan dapat
teratasi. Sementara, ada enam potensi sebagai unggulan yang menjadi kekuatan
bagi landasan pembangunan di Kabupaten Sumedang.
“Enam potensi tersebut
diantaranya Sumber Daya Manusia (SDM) terlihat dari jumlah penduduk 1.146.149
jiwa dengan usia produktif 69,25% hal ini merupakan modal dasar pembangunan
daerah. Sumber Daya Alam (SDA) luas wilayah Kabupaten Sumedang 152.512 hektar
hal ini menguatkan asumsi Kabupaten Sumedang menajdi paru paru Jawa Barat.
Potensi yang ketiga Sejarah dan Nilai Budaya Luhur yang dapat menjadi kekuatan
bagi pengembangan kualitas kehidupan masyarakat,”imbuhnya.
Lebih jauh H.Dony menjelaskan,
potensi yang ke empat Letak Geografis yang Strategis, Kabupaten Sumedang berada
diantara dua Metropolitan yaitu metropolitan Bandung Raya dan Metropolitan
Cirebon Raya, dan terdekat dengan Bandara Internasional Kertajati serta dua
jalur tol. Potensi yang kelima merupakan Kawasan Ekonomi Khusus Jatigede dan
kawasan Industri Buahdua, Ujungjaya dan Tomo (Butom).
“Dan potensi yang ke enam
merupakan Kawasan Pendidikan dan Pengembangan Iptek Jatinangor. Kabupaten
Sumedang menjadi pusat keberadaan perguruan tinggi skala Nasional bahkan
Internasional, dalam Implementasi E-Goverment
untuk menjamin Akselerasi, Akurasi, Validasi pelayanan publik, melalui
kerjasama dengan perguruan tinggi akan mempercepat terwujudnya Smart City Kabupaten Sumedang,”harapnya.
Ditegaskan H. Dony, dalam
rangka mewujudkan Visi, ”Sumedang Simpati 2023,” yaitu Sejahtera masyarakatnya,
Agamis Ahklaqnya, Maju Daerahnya, Profesional Aparaturnya dan Kreatif
Ekonominya. Dengan Misinya memenuhi layanan dasar masyarakat, menguatkan norma
Agama, mengambangkan wilayah ekonomi dengan peningkatan infrastruktur, menata
Birokrasi Pemerintahan yang responsif, dengan mengembangkan sarana prasarana
dan sistem perekonomian yang mendukung kreativitas dan inovasi masyarakat
Kabupaten Sumedang.**[Dady]
1 Komentar
Korsum emang selalu terdepan
BalasHapus