BPBD Sumedang Antisipasi Ancaman Kemarau
Memasuki musim kemarau, ancaman kekeringan hingga potensi rawan kebakaran biasanya lebih besar. Untuk itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumedang siap mengantisipasinya.
Berdasarkan pengalaman tahun sebelumnya, ancaman kekeringan di Kabupaten Sumedang kerap terjadi di beberapa wilayah kecamatan Buahdua, Conggeang, Ujungnya dan wilayah lainnya. Sedangkan potensi kebakaran, yakni ilalang dan pembakaran sampah.
Kepala Badan H. Ayi Rusmana melalui Kepala Seksi kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sumedang , Yedi mengatakan, BPBD tetap melaksanakan monitoring terhadap daerah-daerah yang berpotensi rawan kekeringan.
"Kami juga senantiasa berkoordinasi dengan dinas terkait, PDAM dan PUPR dalam upaya penanggulangan bencana kekeringan. Adapun daerah -daerah yang rawan kekeringan di kabupaten Sumedang berdasarkan data tahun 2018 yakni ada sepuluh kecamatan 33 desa yang tersebar di kabupaten Sumedang dengan jumlah jiwa terdampak 8411 orang dan data ini kemungiknan bertambah atau berkurang. Sesuai kondisi musim kemarau tahun ini." Ujarnya di kantor BPBD Kabupaten Sumedang Jln. Empang 01, Jumat(28/6/2019).
Dikatakannya, hingga saat ini BPBD Kabupaten Sumedang belum menerima laporan resmi soal kekeringan atau kekurangan air. Meski begitu, pihaknya tetap standby apabila ada masyarakat yang membutuhkan bantuan dari BPBD.
"Personel kita standby 24 jam, ada 12 orang. Meski sudah masuk musim kemarau, dari seksi kami belum mengajukan status darurat kekeringan, karena dari BMKG belum menerbitkannya," ucap Yedi.
Di musim kemarau ini, pihaknya mengimbau masyarakat untuk senantiasa memanfaatkan air seefisien mungkin. Serta selalu berkoordinasi dengan instansi terkait bila membutuhkan bantuan kekurangan air bersih di wilayahnya.
"Masyarakat juga diimbau agar selalu waspada akan bahaya bencana kebakaran, karena di musim kemarau rentan bahaya kebakaran hutan dan lahan," imbuhnya.**(F. Arif)
0 Komentar