![]() |
H. Rahmat Iriana (Sekretaris KOPTI Sumedang) |
KOTA, KORSUM.NET - Sampai era Bupati
Don Murdono masih ada perhatian terhadap Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia
(KOPTI) Kabupaten Sumedang, diakhir Era
Bupati Don Murdono tersebut hingga sekarang keberadaan KOPTI Sumedang
terabaikan, padahal Tupoksi dari KOPTI tersebut salah satunya pengadaan bahan
baku produksi pengrajin tahu dan tempe di Kabupaten Sumedang.
"KOPTI
sebagai pengendali dan pengawasan atas Kebersihan dan kesehatan tahu tempe,
sekarang pengawasan dan pengendali KOPTI Sumedang tidak berjalan, dampaknya harga kedelai di pasaran tidak
sama. Dulu masih ada kedelai lokal yang dihasilkan di Desa Cipelang, Desa Cibuluh Kecamatan Ujungjaya, sekarang
sudah tidak ada lagi yang dihasilkan dari prodak lokal." ungkap Sekretaris
KOPTI Sumedang H. Rahmat Iriana saat dikonfirmasi KORSUM.NET Kamis (22/8)
diruang kerjanya.
Jangan
hanya bangga saja, Kata H. Rahmat, bahwa Sumedang adalah Kota tahu,
kenyataannya kedelai impor rentan terhadap nilai dolar, ketika mata uang dolar
naik salah satunya produksi dikurangi dan ukuran tahu diperkecil.
"Coba
kalau petani kembali menanam kedelai otomatis akan lebih menguntungkan buat
petani dan pedagang, perhatian Pemkab Sumedang ketika kepemimpinan Bupati Don
Murdono lepas setelah itu, hingga saat ini Pemerintah yang sekarang tidak ada
perhatiannya, sementara pengrajin tahu tempe di Sumedang ada 397 pengrajin
butuh perhatian, "tandasnya.**
0 Komentar